Penggerek batang merusak pertanaman padi pada semua fase tumbuh, sejak persemaian sampai panen. Bila tanaman padi masih muda, anakan yang rusak berwarna coklat dan mati, kondisi ini disebut sundep. Bila kerusakan terjadi pada fase pembentukan malai, maka malai berwarna putih dan disebut beluk.

Penggerek batang padi terdapat  sepanjang tahun dan menyebar di seluruh Indonesia pada ekosistem padi yang beragam.  Intensitas serangan penggerek batang padi pada tahun 1998 mencapai 20,5% dan luas daerah yang terserang mencapai 151.577 ha. Kehilangan hasil akibat serangan penggerek batang padi pada fase vegetatif tidak terlalu besar karena tanaman masih dapat mengkompensasi dengan membentuk anakan baru.

Berdasarkan simulasi pada fase vegetatif, tanaman masih sanggup mengkompensasi akibat kerusakan oleh penggerek sampai 30%.  Gejala serangan pada fase generatif menyebabkan malai muncul putih dan hampa yang disebut beluk.  Kerugian hasil yang disebabkan setiap persen gejala beluk berkisar 1-3% atau rata-rata 1,2%. Kerugian yang besar terjadi bila penerbangan ngengat bersamaan dengan saat tanaman bunting.

Penggerek batang adalah hama yang ulatnya hidup dalam batang padi. Hama ini berubah menjadi ngengat berwarna kuning atau coklat. Biasanya 1 larva berada dalam 1 anakan. Ngengat aktif di malam hari. Larva betina menaruh 3 massa telur sepanjang 7-10 hari masa hidupnya sebagai serangga dewasa. Massa telur penggerek batang kuning berbentuk cakram dan ditutupi oleh bulu-bulu berwarna coklat terang dari abdomen betina. Setiap massa telur mengandung sekitar 100 telur.

 Cara Pengendalian Hama Penggerek Batang Padi:

Cara Kultur Teknis:

  1. Varietas berumur genjah, anakan banyak, hingga kini belum ada varietas yang tahan terhadap serangan hama penggerek batang.
  2. Tanam serempak, dalam satu hamparan tidak lebih dari tiga minggu.
  3. Mengatur waktu tanam, sehingga ngengat dari jerami tidak dapat meletakan telur di persemaian.
  4. Memotong jerami serendah mungkin dan dimusnahkan.
  5. Pemupukan berimbang, hindarkan pemupukan N yang berlebihan, pupuk K dapat mengurangi keparahan akibat serangan hama penggerek batang.
  6. Segera setelah panen tunggul jerami dimusnahkan atau segera dibajak.

 Cara Mekanis:

  1. Mengairi sawah lebih awal sehingga mendorong semua ulat menjadi kupu-kupu yang pada saat itu tanaman padi belum ada.
  2. Pengambilan dan pemusnahan kelompok telur pada persemaian.
  3. Pengambilan dan pemusnahan kelompok telur pada tanaman muda.

 Cara Biologi:

  Menjaga agar musuh alami dapat berkembang dan berfungsi.

Musuh alami penggerek batang:

  1. Parasit telur               : Trichogrammatidae, Scelionidae, Eulophidae.
  2. Pemangsa telur        : Conosephalus iongipennis, Grylidae.
  3. Pemagsa larava       : Kumbang Carabidae dan laba-laba.

          Melepas kelompok telur yang terserang parasit.

          Pemasangan seks feromon untuk penggerek batang padi punggung putih dan penggerek batang padi punggung bergaris.

 Cara Kimiawi:

  • Insektisida sistemik seperti Sidafur 3G (Karbofuran), Sidatan 410 SL (Dimehipo) atau Fipros 55 SC (Fipronil) merupakan bahan kimia yang dapat mengendalikan penggerek setelah masuk kedalam batang. Pestisida ini baik diaplikasikan di persemaian ataupun di pertanaman.
  • Ambang kendali aplikasi insektisida adalah:
  1. Dua kelompok telur per m2.
  2. Serangan 10% pada varietas golongan Cisadane.
  3. Serangan 5% pada varietas golongan IR-64.
  4. Terdapat 100 ekor tangkapan feromon per minggu

Sebagaimana seperti pestisida lainnya, keuntungan dari penggunaan insektisida harus mempertimbangkan risiko terhadap kesehatan dan lingkungan. Penggunaan insektisida yang tidak sesuai akan mengganggu keseimbangan alami karena terbunuhnya musuh alami hama penggerek batang, menyebabkan resurjensi atau ledakan serangan hama. Sebelum menggunakan pestisida, hubungi petugas perlindungan tanaman atau penyuluh untuk mendapatkan saran dan petunjuk. Baca petunjuk yang tertera dilabel dengan teliti setiap sebelum pestisida digunakan (Gou Huan).  

 

Kategori Berita: Artikel